Jumat, 31 Agustus 2012

Kisah Cinta Guru Oemar Bakri & Guru Zirah

Diposting oleh Unknown at 19.27

           Di  Jakarta terdapat sebuah Desa yang Rukun.Pada suatu hari di Siang Pelataran Sd Sebuah Kampung di balik Jendela Kelas Satu, Guru Oemar Bakrie yang sudah lanjut usia dan kini ditinggal mati istrinya. Rupanya ada hati dengan Guru Zirah Seorang guru Muda lulusan Sarjana Muda.Cinta memang tak pandang usia,Berawal dari kekaguman dan kesalutannya terhadap Oemar Bakrie yang berdedikasi dengan gigih dan sabar mengajar hingga lebih dari 40 tahun tidak seperti karyawan atau Tikus-Tikus Kantor lain. Dengan sabar ia mengajar muridnya yang bandel macam Gali Gongli anak Sugali seorang bromocorah, tapi ia tetap berharap agar anak didiknya berhasil bagai Habibie atau Bung Hatta setidaknya mengabdi pada negara seperti Serdadu atau Para Tentara.,
Nak, kelak kau akan Sendiri..” begitu pesannya kepada Gali gongli agar berubah sadar dan menjadi lelaki yang bertanggung jawab.
Zirah sering mencuri pandang Oemar Bakrie hingga akhirnya sebuah buku yang dipinjam menjadi Intro alat pdkt Zirah ke Oemar Bakrie. Rupanya Oemar Bakrie menyambut baik cintanya Zirah. Ia tak memperdulikan omongan Sumbang orang tentang Zirah yang memang seksi itu bertetangga dengan Tante Lisa seorang janda genit yang sering melirik pemuda kaya yang bagi tante Lisa itulah Obat Awet Mudanya. Bagi Oemar Bakrie yang penting hatinya dan juga Zirah tak kalah cantik dari Tince Sukarti Binti Machmud seorang penyanyi terkenal saat itu. Maka mereka sepakat janjian pergi berkencan tanggal 22 Januari, yang awalnya selepas Pulang Kerja menjadi hari libur saja dan bertemuan di sebuah halte.
Di halte itu sambil bersender di sepeda kumbangnya Oemar Bakrie menanti Zirah,Tiba-tiba TuWarijem & TuKiman,TuWarijem dulu adalah seorang Perawan Seksi yang Merangsang,Cinta TuWarijem & TuKiman bersemi di bawah Jembatan,TuWarijem bertanya pada Oemar Bakrie “Nunggu Siapa Krie..???” “Ku Menanti Seorang Kekasih,Cik..” Jawab Oemar Bakrie “Hua ha ha,Semoga Sukses” Jawab TuWarijem sambil melanjutkan jalannya,”Makasih,Cik..” Sahut Oemar Bakrie..
Saat mereka bertemu Zirah sempat menanyakan sepeda motornya Oemar Bakrie yang dikreditnya bulan lalu. Oemar Bakrie menceritakan bahwa sepeda motornya hilang waktu bertamu di rumah temannya, begitu tahu sudah ada di garasi kantor polisi ia melihat sepeda motornya dalam keadaan tak ber-aki, tak berlampu, tutup tangki hilang, kaca spionpun melayang. Ya sudah aku jual saja dech seadanya Yach itulah kisah sepeda motorku dan kini aku kembali dengan sepeda kumbang kesayanganku ini, katanya pasrah tapi bangga.
“Kemana Kita Nih..?” Tanya Oemar Bakrie
“Kita keliling kota terus santai di Condet, ya… ya atau tidak mas..?” tanya Zirah
“Cape deeech… tapi demi kamu jangankan Condet,Ujung Aspal Pondok Gede,Nusa Kambangan,Maumere,Ethiopia,ke Columbiapun aku antarkan….” gurau Oemar Bakrie sambil mengelak karena mau dicubit Zirah.
Bahagia sekali hati Oemar Bakrie hari itu, sehari bagaikan sang raja mirip libur kecil kaum kusam.Di Sore Tugu Pancoran mereka melihat Pengamen,Wanita Tiruan,Perempuan Malam dan Penari Jalanan di Bawah Lampu Merah,untuk sesuap makan. begitu kesaksian Oemar Bakrie melihat potret di depan matanya Berkacalah Jakarta. Berikanlah mereka pijar matahari
Walau ambulan zig-zag, oplet tua atau kendaraan besar dan kecil sesekali menyalibnya ia tak peduli. Bagiku engkau pesawat tempurku, setidaknya lebih cepat dari pedatinya si tua sais pedati apalagi kuda lumping begitu pikir Oemar Bakrie tentang sepeda kumbang tuanya. Pernah mereka hampir menyerempet kuli jalanan & pemborong jalan yang bercampur dengan bunga trotoar. Semuanya mereka ada di jalan.
“Maaf ya mas..” pinta Oemar Bakrie.
Oh, ya…” kata kuli jalanan kalem tak marah.
Oh ya, ya nasib,.. nasibmu jelas bukan nasibku…. Oh ya, ya takdir.. takdirmu jelas bukan takdirku… begitu canda Oemar Bakrie dalam hati
. Dendam damai akan menjadi damai kalau keadaan di ujung abad disikapi dengan damai, tentu damai kami sepanjang hari, begitu opini Oemar Bakrie. Mereka juga melihat kerumunan orang dan ada anak-anaknya, diantara mereka ada yang berjoget tari India, stambul, chacha dan tari rebana.
Hentikan ! Ada apa tuh mas?” tanya Zirah “Oh itu, sunatan massal” jawab Oemar Bakrie.
“Nggak ikutan mas?.. goda Zirah
“Kalau aku ikut, nanti punyaku habis dooong, memangnya kamu mau punyaku habis…” ledek Oemar Bakrie.

Hihihi..Zirah tidak menjawab tapi malah mencubit dan mengkitik-kitik pinggang Oemar Bakrie membuat sepeda kumbang menjadi oleng.
“eh, eee eh eh jangan dong nanti nabrak nih…”
Setelah berkeliling kota sampailah mereka di taman pinggiran kota besar dekat Condet. Dalam taman mereka digoda kupu-kupu hitam putih yang terbang naik turun melintasi mereka. Ada juga belalang tua yang hampir jatuh di ujung daun dekat mereka duduk-duduk. Tak jauh dari mereka ada kumbang yang hinggap diatas bunga-bunga yang segar harum semerbak wanginya.
Ibu, eee..” kata Oemar Bakrie memecah keheningan
“Ah jangan manggil ibu ah mas, saya kan masih single” potong Zirah genit.
“Néng, eh nduk, eh nona… kita kayak bunga-bunga kumbang-kumbang aja ya…” kata Oemar Bakrie mulai merayu sedikit grogi.
Siapa yang tak grogi berhadapan dengan Zirah si VW kodok, wajahnya manis, pinggangnya ramping, kalau dilihat dari belakang pantatnya bagai salak raksasa, apalagi kalau tengok betisnya ckckckck … indah bak padi bunting.
“iya, tapi kalau saya sudah layu jangan dicampakin lho mas..”
“ya nggak dong yang…” balas Oemar Bakrie makin berani lagi.
Dalam hal merayu rupanya Oemar Bakrie punya cara sendiri tak kalah dari orang muda.
“Nona, matamu indah bagai mata indah bola pingpong” begitu rayunya sambil menyerahkan kembang pete. Entah darimana didapatnya kembang pete itu.
Sesekali dikeluarkan jurus kasacima-nya. “Kasihku kasih terkasih, sayangku sayang tersayang, cintaku cinta tercinta, manisku manis termanis…” weleh weleeeeeh….
Kemesraan ini janganlah cepat berlalu, kemesraan ini ingin kukenang selalu…” mereka berdua bernyanyi dengan bahagia mirip paduan suara ibu-ibu PKK jaman Soeharto.
Menjelang senja mereka kembali karena mata dewa sudah hampir tenggelam. Malamnya Oemar Bakrie masih sempat bertelpon-ria dengan Zirah. Lama sekali ia menelpon mirip dongeng sebelum tidur. Alam malam kala itu memang lain sebab mereka sedang mabuk cinta.
Selamat tidur sayang, selamat tinggal malam…” tutupnya sedikit puitis.
Perjalanan waktu begitu cepat bagaikan 2 menit 10 detik, padahal hubungan mereka baru berlangsung 3 bulan. Suatu waktu Oemar Bakrie sering tak melihat Zirah di sekolah. Lho kemana ya Zirah… apakah sudah pindah, atau ke Timur Tengah atau di-PHK, ah tak mungkin kalau ia di PHK, pikir Oemar Bakrie. Ia mencari informasi hingga didapatnya kalau Zirah pulang kampung. Tapi kenapa tak bilang, tak ada pesan sedikitpun, ah aneh…..
Ada seorang guru yang ikut mengantar ke stasiun menceritakan kalau Zirah ada keperluan yang sangat pribadi di kampung. Diceritakannya kalau Zirah sempat mengalami keterlambatan karena kereta tua yang akan membawanya mengalami keterlambatan. Padahal Zirah sudah tanya loket dan penjaga kapan kereta tiba pukul berapa, tapi rupanya 2 jam kereta terlambat sudah biasa, jadwal belum lancar, aaaaah Negeriku….
Ada apa Zirahku sayang pergi tanpa pesan, padahal aku kini sedang rindu tebal, apa ada yang sakit di kampung, atau ada sesuatu yang tak ingin merepotkanku, aku bagaikan yang terlupakan… pikirnya dalam lingkaran keheningan suatu malam di rumahnya. Yaaach… sebelum kau bosan, sebelum aku menjemukan, tapi jangan tutup dirimu….. Sambil memetik gitar, satu-satu dinyanyikannya lagu cinta. Ingin rasanya Oemar Bakrie menuangkan suara hatinya menjadi coretan dinding atau menulis surat buat wakit rakyat di DPR sana. Tetapi semua hanya di awang-awang. Baginya memang asmara tak secengeng yang aku kira. Buat dia cinta tak perlu nada, tak perlu irama, jalanin saja, hadapi saja. “Bilang saja capek mas…” sahut Zirah waktu itu. Jadi kayak orang gila Oemar Bakrie kalau ingat kejadian itu.
Hingga suatu hari ia mendapat surat dari Zirah di kampung yang isinya bahwa ia akan dinikahkan dengan Bento seorang konglomerat di kampungnya tanggal 15 Juli 1996 nanti. Sempat Zirah menolak dan meminta bantuan paman Doblang tapi terlambat sang paman keburu di Penjara karena difitnah orang. Pada siapa ku mengadu, tolong dengar Tuhan
“Mas, aku ingat ikrar kita, tapi apa daya kini semua harus berakhir dengan air mata, maaf cintaku…” tutup Zirah di ujung suratnya.
Hancur hati Oemar Bakrie bagai puing bangunan yang dibongkar, surat itu bagaikan proyek 13. Tak pernah terbayangkan olehnya akan hal ini. Amarah sempat dalam dada, namun akalnya menerka. Ia tak larut dalam patah hati dan kesedihan yang membuatnya menjadi frustasi seperti berandal malam di bangku terminal. Hatinya tetap tenang, tegar seperti matahari tidak seperti isi rimba tak ada tempat berpijak lagi.
Diraihnya gitar dan menyanyikan nyanyian jiwanya, walau kadang terdengar kayak celoteh camar tolol dan cemar. Tak begitu merdu tapi tak kalah dari esek-esek udug-udug-nya nyanyian ujung gang. Sempat pula tercipta sebuah lagu tapi belum ada judulnya. Baginya ini bukan akhir segalanya dan harapan tak boleh mati maka kupaksa untuk melangkah. Ia pun mendoakan semoga Zirah bahagia apapun yang terjadi.
“Nona, aku sayang kamu, kini engkau milik orang lain, dan engkau tetap sahabatku, semoga kau benar……., aku disini,.. aku yang tersendiri” gumamnya.
Begitulah bila mata hati tetap ada dan sehat maka di balik bening mata air tak ada air mata.
Pada tanggal 16 Juli 1996 Oemar Bakrie di PHK karena sering tidak masuk kerja. Pada tanggal 17 Juli 1996 Zirah Kabur dari rumahnya karena tidak mau dinikahkan dengan Bento.Entah mengapa Zirah kabur dari rumah.Mungkin Zirah Sangat Cinta dengan Oemar Bakrie. Di Perjalanan langkahnya sempat terhenti melihat Badut yang lucu,ia sangat terhibur.Seiring Perjalanan Waktu ia teringat kalau punya tujuan ke Rumah Bakrie.
Cinta mereka bagaikan Matahari,Bulan dan Bintang yang selalu bersinar.Waktu Sudah Berlalu,Zirah sudah sampai didepan pintu Bakrie,Zirah segera mengetuk pintunya,dan dengan Kagetnya Bakrie membuka dan berkata “ Pulanglah Calon suamimu sudah menunggu” (Dengan Wajah yang tampak Gelisah).”Tapi Rinduku hanya Untukmu Terkasih” (Sambil memeluk Bakrie dengan erat).”Tetapi Aku Bukan Pilihan Ibumu,Apakah Aku Benar-benar Memilik Kamu..???” Kata Bakrie “Tentu saja kamu milik aku,apa kamu tidak Cemburu aku dengan Laki-laki lain?Ini Bukan Mimpi, Buktikan Kalau Masih Bisa Cinta??” Tanya Zirah sambil melepas pelukannya.”Tapi Aku Tak Punya Apa-apa.” (Sahut Bakrie Sambil mempersilahkan Masuk dan duduk) “Oh,Percayalah Kasih aku tetap mencintaimu.”
Malam itu Zirah menginap di Rumah Cinta Hijau Oemar Bakrie.Pukul Dua Malam di Malam Sunyi Oemar Bakrie tidak bisa tidur,ia berdoa “Ya Allah Kami sungguh mempunya perasaan yang sama,janganlah kau pisahkan kami berdua,Semoga Kau Tak Tuli Tuhan” Doa Oemar Bakrie.Azan Shubuh Masih Di Telinga,terdengar suara azan shubuh dengan cepat ia membangunkan Zirah dan mengajaknya Sholat Jama’ah,mereka berdua sholat berjama’ah dirumah.Setelah selesai Zirah kembali Tidur di Kamar,dan Oemar Bakrie tidur di Kursi ruang Tamu.
Saat Minggu Masih Pagi Zirah sudah bangun lebih awal dari pada Oemar Bakrie.Zirah memasakan makanan untuk Oemar Bakrie dan membersihkan rumah sambil berSenandung Lirih.Zirah Sungguh senang melihat Pemandangan yang indah.Zirah Berkata “Oh . . . Indonesia,Negeri Kaya,Hutanku sangat Hijau enak untuk dipandang.” Zirah memetik Pepaya di depan Halaman rumah Oemar Bakrie.Lalu mengirisnya dan meletakkan ke Meja Makan.Tak Lama Kemudian Oemar Bakrie Bangun dan membuka matanya lalu ia berucap “Oh ,Bangunlah Putra Putri Ibu Pertiwi” Oemar Bakrie lalu menuju kamar mandi lalu Gosok gigi dan mencuci muka.”Dimana Zirah.??” Kata Oemar Bakrie,Lalu ia menuju Dapur.
”Wah..siapa yang masak ini..??” Oemar Bakrie sangat kaget ada banyak makanan di Mejanya.
 “Zirraaah…Zirraaah…Dimana kamu..???” Teriak Oemar Bakrie
“iya bang saya disini,ada apa??”Sahut Zirah..
”Ini kamu yang masak..??” Tanya Oemar Bakrie
“Iya bag silahkan dicicipi..Saya ambilkan nasinya ya..???” “Gimana bang..??” Tanya Zirah meminta pendapat tentang masakannya..
”Wah..enak sekali,ini masakan paling enak yang pernah saya makan..” Pendapat Oemar Bakrie membuat malu Zirah
“Akh…abang bisa aja..”
“Kamu kok makanya sedikit..??” Tanya Oemar Bakrie
“Saya Lagi Diet bang..???” Kata Zirah.Setelah selesai makan Zirah segera membersihkan mejanya dan mencuci piring.Lalu Oemar Bakrie pergi ke sungai mencari ikan untuk lauk makan nanti malam.
“Saya pergi ke sungai dulu ya..???mau cari ikan buat lauk nanti malam..” Tanya Bakrie
“Iya Bang Hati-hati..!!!!” Kata Zirah sambil mencium tangan Oemar Bakrie.wah..kayak udah suami istri aja mereka.
Setelah sampai disungai Oemar Bakrie Melempaarkan kailnya ke Sungai.
Kan Adakah ikan-ikan yang mau menyambar umpanku..???” Kata Oemar Bakrie.Air dan Batu adalah teman Oemar Bakrie di tempat itu.Tiba-tiba Oemar Bakrie dikagetkan dengan kedatangan Sahabatnya dari kecil yang bernama Willy dan Rumahnya berdekatan dengan Rumah Orang Tua Oemar Bakrie di Jogja.Mereka Sudah saling kenal sejak 14-04-84.
O EA EO,Lagi apa sendirian disini Pak..???” Tanya Willy sahabatnya
“Lagi mancing Pak,dari tadi belum dapat ikan” Oemar Bakrie tidak tahu kalau yang bicara dengannya itu adalah sahabatnya dari kecil.
Lalu Willy menyanyikan lagu kenangan mereka berdua Disco Cangkeling.Lalu Oemar Bakrie menoleh ke belakang,dan dengan kagetnya Oemar Bakrie langsung memeluk Willy karena Oemar Bakrie sangat rindu dengan sahabatnya itu,sudah lama mereka tidak bertemu.
“Akh..ku kira siapa tadi yang bicara sama aku,rupanya kamu Mas,aku sangat merindukan kamu Mas???”Kata Oemar Bakrie Menangis.
Aku juga merindukan kamu kawan..???Bagaimana kabarmu..???Jangan menangislah kayak cewek aja kamu..???hahaha..” Ledek Willy
“Alhamdulilah sehat Mas..” Jawab Oemar Bakrie.mereka ngobrol-ngobrol di pinggir sungai.Sangat ramai suasana di Sungai itu,banyak orang mancing,ada Si Gembala Sapi,para Nelayan yang sedang mencari ikan dan ada Petani yang Mencetak Sawah didekat sungai tersebut.
“Sekarang kamu kerja apa Mas..??” Tanya Willy
“Saya sekarang pengangguran mas,dulu jadi Guru sudah di PHK..”Jawab Oemar Bakrie
“Wah..berarti kamu cerdas dong..??” Tanya Willy lagi
“Akh..nggak juga mas..”
“Kamu ingat nggak dulu waktu kita Naik sepeda motor bersama-sama di Jalan Panjang Yang Berliku..???” Tanya Willy ingat Kembali Ke Masa Lalu
“Iya,saya ingat mas,pada waktu itu kita mampir ke Sebuah Disko kan..???Lalu kita digoda oleh Mbak Tini seorang Pelacur disana,Sentuhan,Lonteku membuat aku menjadi Gila waktu itu..Langsung kita lari menuju Pondokku.hahaha udah gak mau lagi mas aku mampir ke tempat begituan..” Cerita Oemar Bakrie tentang masa lalu
“hahahaha,iya juga katanya Jaman Edan Tante-tante Kesepian atau Pelajar jadi Pelacur,Katanya Negara Kita Sudah Merdeka tapi kok malah Ancur.Anak Zaman sekarang sudah ugal-ugalan” Kata Willy
“Iya mas,Aku Bosan dengan pemerintahan sekarang,sudah nggak ada yang Jujur,Semuannya pada Korupsi.Mereka nggak kasihan melihat Orang Pinggiran pada kelaparan yang tidur di bangku Terminal.Aku Tak Mengerti harus berbuat apalagi aku Trauma dengan Politik.Politik sekarang adalah Politik Uang berkuasa dengan uang.” Cerita penyesalan Oemar Bakrie terhadap pemerintahan sekarang ini.
Pie-pie aku bingung,Goro-goro Korupsi.Saya juga Kasihan Melihat Nasib Guru ..??” Kata Willy
Hidup memang penuh dengan Persoalan,Pemerintah malah asik nggak asik,Gedung DPR atau Istana Presiden sudah seperti Dunia Binatang banyak rakyatnya yang tertindas mereka malah asik Hura Hura,Hura HuraJalan Masih Panjang,Badai Belum Berlalu,Yakinlah kalau kita bisa,Ayolah Mulai perangi Korupsi.” Kata Oemar Bakrie
“Siap Pak Guru”Canda Willy
“Udah Sore Nih,ayo kita pulang kerumah saya..” Kata Oemar Bakrie Mengajak Willy untuk mampir kerumahnya..Oemar Bakrie pulang hanya membawa seekor Ikan yang besar.
“Assalamualaikum” Ucap Oemar Bakrie
“Walaikumsalam” Sahut Zirah,Zirah lalu mencium tangan Oemar Bakrie.Willy tampak Heran,katanya Oemar Bakrie sudah di tinggal istrinya,lantas siapa perempuan yang ada dirumahnya itu.
“Nih Ikannya Cuma dapat satu eknr tapi lumayan gede.Kenalkan ini Willy sahabat saya waktu kecil..” Kata Oemar Bakrie
“Saya Zirah,kekasihnya Oemar Bakrie” Ucap Zirah dengan senyumnya yang menggoda
“Oh,Saya Willy sahabatnya Oemar” Sahut Willy masih heran kalau Zirah adalah Kekasih Oemar Bakrie.
“Mau Minum apa mas..???” Kata Zirah
“Apa sajalah yang penting bisa diminum..”Kata Willy sambil bercanda
“Silahkan duduk,ya rumah saya kecil harap dimaklumi,Bagaimana Kabar si Dalbo anak Genderuwo itu,hahaha..???” Tanya Oemar Bakrie sambil mempersilahkan duduk Willy.
“Hahaha,dia sehat-sehat aja tuh,”Jawab Willy
“O,iya ini ada titipan dari ibumu uang 15juta untukmu..???”Kata Willy sambil mengasih uang tersebut ke Oemar Bakrie.Ibu Oemar Bakrie adalah Seorang Pengusaha Terkenal di Jogja.Sedangkan ayahnya seorang Jendral Tua .Beliau sangat kaya Raya.tetapi Oemar Bakrie tidak mau menyusahkan ibunya,maka ia memilih untuk hidup sendiri dan bekerja sendiri tanpa menggantungkan orang tuanya.
“Oh,Terima Kasih banyak ya,saya Cuma mau titip pesan ke Ibu,jangan pedulikan Oemar Bakrie,Di sini Oemar Sehat-sehat aja,nggak usah repot-repot Ngasih uang ke Oemar.”
“Ini Ada koleksi Barang Antik saya,Ada Album-album Iwan Fals dan Kaos-kaos bergambar Iwan Fals,ini semua Untuk Yani dan Untuk Bram Lekaslah Sembuh dan ini ada oleh-oleh Sagu Ambon dari temen saya untuk Orang-orang dirumah.”Oemar Bakrie Menyerahkan Koleksi Barang Antiknya Untuk Kedua Keponakannya yang Sakit dan menyerahkan Sagu Ambon untuk Orang-orang dirumah.
“Sudah Malam nih,saya mau pamit pulang dulu,nanti saya sampaikan pesannya..”Kata  Willy ingin cepat-cepat pulang karena hari sudah larut malam.
“Kenapa terburu-buru,minumnya kan belum jadi,pulang besok kan juga bisa..???Kata Oemar Bakrie seperti tidak mau ditinggal pulang sahabatnya itu
“Kapan-kapan main kesini lagi,Saya pulang dulu ya” (Sambil melangkah keluar)
“Iya,Terima Kasih Banyak ya..???” Kata Oemar Bakrie
“Iya Sama-sama,Assalamualaikum”Kata Willy
“Walaikum salam”Kata Zirah dan Oemar Bakrie.Lalu Oemar Bakrie menutup pintunya,Oemar Bakrie dan Zirah menonton TV sambil makan Ubi Goreng buatan Zirah.
“Tadi aku dikasih uang 15juta dari Ibu dan dititipkan ke Willy,kamu yang pegang aja ya,aku nggak tau mau ku apain uang itu,kamu buat beli makanan buat besok atau apalah.”Kata Oemar Bakrie yang bingung mau digunakan untuk apa uang itu.
“Mas,percaya sama aku..??” Tanya Zirah dengan Curiga
“Kenapa Enggak,aku tahu kamu adalah wanita yang baik,kamu nggak seperti wanita sekarang sering keluar malam,tapi kalau kamu selalu dirumah saja.”Kata Oemar Bakrie
“Baik mas,aku sudah seperti Tergila-gila sama mas,mas ini orang yang bijaksana,jujur,bertanggung jawab,apakita terus begini mas..???kan enggak enak dilihat sama tetangga..???Kapan kita menikah..” Tanya Zirah
“Secepatnya Zirah..tapi kita tunggu waktu yang Pas”Jawab Oemar Bakrie
“Baik mas, saya percaya sama mas..” Lalu mereka terdiam sebentar sambil melihat TV.Pada Tahun itu terjadi Krisis Pemuda di Desa Oemar Bakrie.Lalu Oemar Bakrie berniat untuk mencari Pemuda-pemuda yang masih semangat,dan Oemar Bakrie mendirikan Sekolah untuk Pemuda-pemuda yang putus sekolah.Pada hari Minggu setelah Oemar Bakrie makan bersama Zirah,Oemar Bakrie bertanya pada Zirah,kalau uangnya untuk membeli Peralatan sekolah saja dan Zirah Setuju dan bersedia menjadi Gurunya.Disamping Rumah Oemar Bakrie ada Gubuk dan digunakanya untuk sebuah kelas.Zirah disuruhnya untuk Membersihkan gubuk tersebut lalu membeli Peralatan Sekolah.Sedangkan Oemar Bakrie Pergi untuk mencari Gelandangan atau pemuda-pemuda yang Putus Sekolah dan buta Huruf,Tak peduli tua atau muda ia kumpulkan menjadi satu di Sebuah Gubuk.
Dengan sepeda kumbangnya Oemar Bakrie berjalan menuju Kota,Di Siang Seberang Istana Oemar Bakrie melihat Seorang anak kecil sedang tidur berbantal sebelah lengan.Lalu Oemar Mengajaknya ke Gubuk dekat rumahnya,dan seterusnya Oemar Bakrie melanjutkan mencari.Sekumpulan Kaum Urbanis ia ajak untuk Belajar bersama.Dijalan Oemar Bakrie bertemu dengan Anjing Hitam yang Galak,dengan ketakutan ia menggenjot sepedah kumbangnya.Panas bukanlah Halangan,meski Berita Cuaca kemarin memberitahukan Kemarau sudah tiba tapi semangatnya tidak putus.Oemar Bakrie Menyaksikan Air Mata  Orang-Orang Kalah di Pinggiran Kota Besar.Oemar Bakrie pun melihat seorang Anak Maling yang Jadi Maling.Tak ada Kata-kata lagi yang keluar dari mulut Oemar Bakrie.Lalu Oemar Bakrie mengayuh sepedahnya menuju Pesisir pantai.Nyanyian Laut mengalun,Ombak berdesir,Burung Rajawali dengan liar menatap mangsanya.Tak Biru Lautku Oemar Bakrie memandang Laut seakan teringat dengan Bencana Alam Aceh.”Salah siapa kah ini Tuhan” Ucap Oemar Bakrie didalam hatinya.Sebongkah Batu menjadi saksi Oemar Bakrie.
Penantian yang panjang akhirnya berbuah hasil.Sekitar                 40 orang berhasil ia kumpulkan.Bendera Merah Putih pun ia kibarkan didepan Gubuk tersebut.Selanjutnya Oemar Bakrie dan Zirah menyuruh muridnya memperkenalkan diri.Murid yang pertawa bernama Anissa “Perkenalkan nama aku Anissa,Aku Penyanyi Jalanan yang bekerja untuk membantu orang tuaku,usiaku 15tahun.”Anissa memperkenalkan dirinya ke Teman-temannya.Murid yang kedua bernama Sudrun berusia 10tahun ia bercita-cita ingin menjadi pemain Sepak Bola.Muridnya yang ketiga bernama Cikal berusia 12tahun ia ingin menjadi Sang Petualang.Muridnya yang keempat bernama Galang Rambu Anarki berusia 17tahun bercita-cita ingin menjadi Musisi.Oemar Bakrie berangan-angan kelak mereka akan menjadi Mesin-Mesin Pembunuh Korupsi di Indonesiaku ini.Sekolah ini didirikan untuk Terbuka,siapa saja boleh belajar disitu.Hari pertama kegiatan belajar mengajar sudah berlalu semuanya pulang.Seorang muridnya yang bernama Anissa berkata kepada Oemar Bakrie.”Buku Ini Aku Pinjam ya..??” Kata Anissa.Lalu Oemar Bakrie menjawab “Oh,tentu saja” buku yang bercerita tentang tahun 1910an itu dibawa oleh Anissa utnuk dibaca.
Setelah selesai mengajar Oemar Bakrie & Zirah beristirahat.Meroko menonton TV,dan melihat Kabar terbaru tentang Indonesia.Ada Lagi Yang Mati TKW dari Indonesia.Oemar Bakrie bertanya kepada Zirah “Berapa Murid yang ada di Gubuk kita” Lalu Zirah menjawab “Sekitar 40 orang mas”.Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu Oemar Bakrie,rupanya tukang pos datang membawa Surat.”Surat dari siapa mas..??” Tanya Zirah “Surat Paman Di Desa” Jawab Oemar Bakrie.Paman Oemar Bakrie yang bernama Paman Zam memberitahukan bahwa nanti kalau Lebaran jangan lupa mampir kerumahnya.Lalu Oemar Bakrie dan Zirah tidur sperti biasa karena mereka belum resmi menjadi Suami istri Zirah tidur dikamar sedangkan Oemar Bakrie tidur di Kursi.Sebelum tidur Oemar Bakrie berucap “Ijinkan Aku Menyayangimu,Bidadari Senjakala” Zirah diam masuk ke kamar.Setelah Sekolah yang didirikan itu berjalan selama 2 Bulan,mereka meliburkan Murid-muridnya dalam 2 minggu.Sekalian Oemar Bakrie mau Istirahat.
Hari sudah pagi,seperti biasa Zirah menyiapkan makanan dan membersihkan rumah.Oemar Bakrie bangun dari tidurnya,lalu menuju kamar mandi untuk mandi.Sehabis mandi Oemar Bakrie makan dengan Zirah,”Mas Kopi Pahit Kopi Manis..??” Tanya Zirah “Kopi Manis aja..”Jawab Oemar Bakrie.Sehabis makan Oemar Bakrie menulis Puisi Gelap,yang berjudul Untuk Seorang Putri kepada Pangeran Brengsek.Oemar Bakrie berencana mengajak Zirah untuk jalan-jalan seperti dulu naik sepeda kumbangnya.Zirah tidak menolak ajakan Oemar Bakrie dengan senang hati ia segera berdandan memakai Kebaya Merah.Zirah di ajak Berputar-putar keliling kota.Lalu menuju ke kebun binatang,di kebun binatang mereka melihat bermacam-macam hewan ada Cenderawasih,Rubah,hewan Nocturno,Semut api dan Cacing Kecil,dan masih banyak lagi.Tiba-tiba terdengar suara Bebek “Kwek Kwek Kwek” bebek tersebut bisa diambil untuk di Bakar dan bisa dinikmati di pinggir Telaga dan Bencana.kenapa disebut Telaga dan Bencana,karena di Telaga itu dulu bekas Banjir.Setelah dikebun binatang Mereka pulang kerumah.” Na na na” Zirah bersenandung lirih.”Di Hatimu Aku Berlindung mas..”Kata Zirah “Iya Memang Kamu Cinta sama saya..” Tanya Oemar Bakrie Lalu Zirah menjawab “Tentu saja mas,apa yang perlu saya buktikan bahwa saya mencintai mas..???” “Besok kita keluar kota yuk..??? Aku mau mancing ke Bengawan Solo,sekalian rekreasi.” Tanya Oemar Bakrie “Oke mas,kemana aja saya mau” JAwab Zirah.Sesampai dirumah Mereka langsung beristirahat.
Keesokan harinya mereka siap-siap ke Stasiun,Mereka berangkat menuju Solo.”Haruskah Aku Pergi” Kata Oemar Bakrie dalam hati.Di perjalanan mereka menikmati pemandangan di sekitarnya.Di kereta terdengar Nyanyian Preman yang merdu dan membuat merinding Oemar Bakrie.Dalam hati Oemar Bakrie berkata “Bersatulah Orang Indonesia”.Disekeliling jalan yang dilewati Kereta itu terdapat banyak Hutan atau Jantung Kota.Indonesia Hari Ini sudah ditinggal kemarau yang panjang.Genangan Hujan menggenangi sungai-sungai yang kotor.Di Bawah Tiang terlihat seorang anak kecil Berkaca Pada Genangan Hujan.Di dalam Kereta terlihat seorang Paman Bertongkat Putih meminta-minta,Oemar Bakrie tak tega melihatnya lalu dia member Uang 5ribu ke Paman itu.Terdengar Senandung Seorang Kelana di belakangnya.Di Balik Zamrud Khatulistiwa masih banyak Keluarga Dalam Bencana. Jangan Bicara soal Neraka Yang Asyik Disana banyak Doa Pengobral Dosa para pelacur yang mencari uang dengan cara haram,Cantik Munafik mereka semua berkumpul.Laki-Laki Normal Itu Menyukai Wanita Pelacur.
Setelah turun dari Kereta mereka langsung menuju ke Bengawan Solo,Terdengar Suara Dari Jalanan yang bernyanyi di bawah lampu merah.Oemar Bakrie menuju Bengawan Solo dengan naik Angkot,Nyanyian Sopir terdengar dengan merdu sambil mengendarai Mobilnya.Oemar Bakrie melihat Maling Budiman yang masih kecil di pinggir jalan,mencuri makanan untuk Ibunya yang kelihatan sangat kelaparan.Indonesia Pusaka,Kontrasmu Bisu.Sesampai di Bengawan Solo Oemar Bakrie langsung menyiapkan pancingnya lalu melempar kailnya kesungai,Terlihat Perahu Retak di pinggir sungai.Kapal Bau Pering seakan merusak pemandangan yang sudah begitu indah.
“O,Iya aku hampir Lupa Teman Kawanku Punya Teman disini,namanya Imelda Mardun,waktu itu aku pernah dikenalkan oleh temanku.tapi itu sudah lama,mungkin udah pindah”Cerita Oemar Bakrie
“Oh,sudah berapa lama mas nggak ketemu..??” Tanya Zirah
“Oh..Lamaaa.. udah 15 tahun nggak ketemu..”Jawab Oemar Bakrie
“MMMmmmmm….Banyak ya kenalan Mas Oemar Bakrie..???”Tanya Zirah
“Iyalah,ka nada pepatah Tak Kenal Maka Tak Sayang..”Disela perbincangan mereka Oemar Bakrie mendapat Ikan Gurami yang besar.Hari menjelang Sore Oemar Bakrie & Zirah pulang Kerumah Kakak Oemar Bakrie yang bernama Mince Makelar sambil membawa banyak ikan.
Sesampai didepan rumah Mince Makelar Oemar Bakrie mengetuk pintu dan berucap
 “Assalamualaikum”
“Walaikum Salam,eeh..Oemar ada apa..???Siapa itu Mar..???” Sahut Mince sambil membuka pintu
“Saya mau numpang Tidur sehari aja Mbak,Soalnya saya tadi mancing terus kemaleman..perkenalkan ini Zirah calon isteri saya mbak”Kata Oemar Bakrie sambil mengenalkan Zirah ke Kakaknya
“Silahkan masuk kedalam diluar dingin,ayo jangan malu-malu neng Zirah,Oemar memang sudah biasa disini”Sambil bersalaman dengan Zirah Mince mempersilahkan masuk Zirah,Oemar pun sudah masuk terlebih dahulu Segera Oemar Mandi karena sudah gerah.Sehabis Oemar Bakrie mandi giliran Zirah yang Mandi.Oemar Bakri dan Mince makelar asyik ngobrol-ngobrol
“Gimana mar sehat kamu..???” Tanya Mince
“Alhamdulilah sehat mbak..”Jawab Oemar Bakrie
“Kamu kenal wanita itu dari mana mar..???Apa dia wanita baik-baik..???”Tanya Mince
“Aku kenal dia dulu waktu aku menjadi Guru di sebuah Sd,aku yakin dia itu wanita baik-baik mbak,sudah lama aku dengannya mbak”Jawab Oemar Bakrie
“Ya sudah hati-hati ya,ojo sembrono(Jangan Sembarangan)..”Pinta Mince,setelah Zirah selesai mandi mereka semua langsung tidur,Oemar Bakrie tidur dikamar yang dulu sering dia tempati,sedangkan Zirah tidur dengan Mince.
Keesokan Harinya Oemar Bakrie dan Zirah Pamit Pulang.Mereka kembali naik kereta,Setelah sampai distasiun Kereta,mereka menuju kerumah.Setelah beberapa bulan Lebaran Tiba,mereka berdua pergi menuju rumah Orang Tua Oemar Bakrie dan meminta Restu ke Orang Tua Oemar Bakrie untuk melaksanakan pernikahannya di Awal Tahun 1997 ini.”Selamat Tinggal Ramadhan dan cepatlah berganti Bulan”Kata Oemar Bakrie Sang Manusia Setengah Dewa.Alasan Oemar Bakrie menikahi Zirah karena hanya Zirah Yang Tercinta yang mampu menaklukkan hatinya.Hari yang dinanti-nanti akhirnya tiba.Pernikahan mereka dilaksanakan pada tanggal 22 Januari tepatnya waktu kencan pertama mereka.Di Pernikahannya ada Sesuatu Yang Tertunda,Oemar Bakrie menginginkan di pernikahannya agar melakukan penanaman pohon,tetapi Kakaknya belum datang dan acara tersebut ditunda sampai setengah jam dan akhirnya kakaknya pun datang.Oemar Bakrie Mencari Kata-kata untuk memulai penanaman ”For Green And Peace” itulah kata-kata yang keluar dari mulutnya.Dan Oemar Bakrie si Manusia Setengah Dewa itu ingin menjabat sebagai Wali Kota Jogja lalu dia berpidato.”Tanam Siram Tanam Tumbuhan karena Pohon untuk Kehidupan tanpa pohon kita akan mati.Terapkan Pola Hidup Sederhana.Mari Terus Bekerja jangan bermalas-malas.Katakan Kita Rasakan,Nyatakan Saja jangan disimpan dalam hati.Untukmu Negeri,Untuk Para Pengabdi.Biarkan Indonesia Tanpa Koran.Itu adalah pidato dari Oemar Bakrie.Akhirnya Oemar Bakrie dan Zirah menjadi Pasangan yang bahagia.

TAMAT
catatan :
Cerita ini hanya fiktif belaka dan bagi Iwan Fals Mania pasti banyak kekurangannya. Sebelumnya kepada bang Iwan Fals saya minta maaf karena telah mengacak-acak judul-judul lagunya Sekitar  330 judul lagu Baik Non Komersil atau Komersil (Entah bener atau salah ngitung,hahaha maklum bikinnya waktu malam pas ngantuk,mau dicek lagi males akh,cek aja sendiri,awkwkwk). Tapi inilah sedikit bentuk terima kasih saya buat bang Iwan Fals yang lagu-lagunya banyak terekam dalam kehidupan saya hingga saya coba menjadikannya sebuah cerita. Masih banyak judul lagunya bang Iwan Fals yang tidak masuk ke cerita ini, dan yang pasti kita semua mengharapkan bang Iwan Fals akan terus berkarya.


If you enjoyed this post and wish to be informed whenever a new post is published, then make sure you subscribe to my regular Email Updates. Subscribe Now!


Kindly Bookmark and Share it:

YOUR ADSENSE CODE GOES HERE

0 komentar:

Have any question? Feel Free To Post Below:

 

Popular Posts

Recent Comments

© 2011. All Rights Reserved | Orang Indonesia | Template by Blogger Widgets

Home | About | Top