Bukan
hanya mirip dalam soal rambut gondrong dan kumis lebat, tapi juga dalam
sikap yang ’revolusioner’. Mereka sama-sama ikonik di zaman dan tempat
berbeda. Che sudah lama mati
, dan Iwan
sudah tak segalak ketika ia berteriak ”Bongkar!” atau ”Bento!”. O ya,
Iwan pun sudah tak memelihara kumis sekarang dan tak gondrong macam
dulu.
Masih ada yang sama antara mereka: masa revolusioner Iwan dan Che sudah lewat.
Film Kantata Takwa memang
lewat 18 tahun dari waktu rilis yang seharusnya. Film yang pasti
memecahkan rekor dalam rentang waktu antara syuting hari pertama
(Agustus 1990) dan pemutaran publik perdananya (April 2008), akhirnya
bisa bersentuhan juga dengan publik. Setelah tertunda sekian lama sampai
terendam banjir segala,Singapore International Film Festival tahun ini mendapat kehormatan menjadi tempat world premiere film dengan banyak nama seniman besar Indonesia itu.
Read More »