Soekarno
dilahirkan di tengah-tengah kemiskinan dan dibesarkan dalam kemiskinan.
Ketika Soekarno berumur enam tahun ia pindah ke Mojokerto, Soekarno
tinggal di daerah yang melarat dan mempunyai tetangga-tetangga yang
tidak jauh berbeda. Lebaran adalah hari besar bagi umat Islam yang amat
dinantikan tapi tidak bagi keluarga Soekarno, karena setiap hari raya
Idul Fitri mereka tidak dapat mengeluarkan fitrah ataupun berpesata di
hari yang dinantikan tersebut, dan di malam sebelum lebaran sudah
menjadi tradisi bagi anak-anak untuk bermain petasan. Semua teman
sebayanya melakukannya kecuali Soekarno. Kemiskinan membuat Soekarno dan
keluarganya sering tidak makan karena tidak adanya uang untuk membeli
makanan.
Ketika Soekarno nerumur 11 tahun ia terserang penyakit Thypus. Dua
setengah bulan Soekarno berada di ambang pintu kematian. Tapi ia mencoba
untuk tetap bertahan hidup dari dorongan dan semngat yang diberikan
oleh ayahnya. Setelah ia sembuh ia harus bekerja mecari uang tambahan
untuk keluargnya. Pekerjaan yang dilakukan Soekarno yaitu menjual
makanan kepada guru-guru di tempat ayahnya bekerja.
If you enjoyed this post and wish to be informed whenever a new post is published, then make sure you subscribe to my regular Email Updates.
Subscribe Now!
Kindly Bookmark and Share it:
Related Posts:
0 komentar:
Have any question? Feel Free To Post Below: